Masyarakat Enggan ke Mal Walau Mulai Dibuka 5 Juni Nanti
28 Mei 2020, 09:00:10 Dilihat: 341x

Jakarta, -- Sejumlah masyarakat mengaku tak semangat lagi mengunjungi pusat perbelanjaan alias mal di ibu kota meski ada wacana akan dibuka kembali pada 5 Juni mendatang. Mereka masih khawatir untuk bepergian ke tempat ramai karena penyebaran virus corona sampai saat ini masih belum berakhir.
Karima Amalia (27) misalnya. Ibu dua anak ini mengatakan tak berniat mengunjungi mal terlebih dahulu kalau memang benar-benar dibuka kembali dalam waktu dekat.
"Saya sepertinya tidak akan ke mal dulu sampai situasi benar-benar aman karena punya bayi dan balilta, lebih baik berjaga-jaga," ungkap Karima kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/5).
Sejauh ini, Karima kerap mengandalkan toko daring (online) untuk berbelanja. Ia merasa hal itu lebih aman ketimbang harus pergi ke mal atau ke tempat ramai di tengah pandemi virus corona.
"Sekarang belanja lewat online, tapi kalau kebutuhan sehari-hari yang belanja suami di supermarket," imbuh Karima.
Karima berpendapat sebaiknya mal tak dibuka terlebih dahulu dalam waktu dekat. Ia khawatir penularan virus corona justru semakin masif karena mal sudah beroperasi kembali.
"Sebaiknya jangan dibuka dulu karena penambahan pasien di Jakarta mulai menurun, takutnya kalau mal dibuka nanti masyarakat ke mal jadi ramai sekali dan terjadi penularan," jelas Karima.
Namun, jika pemerintah dan pengelola mal kekeh akan tetap membuka kembali secara penuh, Karima berharap agar protokol kesehatan dijalankan secara ketat. Jangan sampai, terjadi penumpukan dan aparat lengah mengawasi pengunjung di mal tersebut.
"Kalau memang dibuka juga coba contoh negara lain seperti saudara suami saya yang di Belgia. Aturannya ketat, wajib pakai masker, cek suhu, jalan dibuat searah diberi batasan-batasan dan tiap toko juga membatasi," tegas dia.
Senada, Farah Maulida (27) juga mengaku masih takut untuk mengunjungi mal meski ia sudah rindu untuk nongkrong bersama teman-teman dan mengunjungi berbagai toko di pusat perbelanjaan. Ia menyatakan belum akan pergi ke mal dalam waktu dekat jika tak ada urusan mendesak.
"Saya jujur rindu mal. Tapi kalau kenyataannya kasus virus corona masih seperti ini, saya terima saja tidak ke mal dulu," ujar Farah.
Ia pun menyarankan agar pemerintah tak memberikan izin dulu kepada pengelola mal untuk beroperasi kembali. Pasalnya, risiko penularan akan sangat tinggi di mal.
"Pemerintah katannya mau menugaskan aparat, tapi saya rasa kurang efektif. Saya tidak setuju dibuka," kata dia.
Sementara, Apfia (27) berharap pemerintah benar-benar mengawasi aktivitas di mal jika memang nantinya benar-benar dibuka setelah PSBB DKI Jakarta selesai. Aparat yang berjaga harus benar-benar ketat dan menyiapkan sanksi apabila ada toko atau pengunjung yang melanggar atau tak menjalankan protokol kesehatan.
"Saya juga berharap masyarakat tetap tahu prioritas meski nanti mal sudah dibuka kembali. Pihak pengelola juga harus menyiapkan aturan dan kebijakan yang ketat sekali," ucap Fia.
Namun, sama seperti yang lainnya, pegawai swasta ini juga enggan untuk pergi ke mal jika tak ada hal yang mendesak. Ia memilih untuk belanja di toko daring karena merasa lebih aman.
"Kalau bisa menghindari saya memilih untuk menghindari kecuali ada pekerjaan yang mengharuskan pergi ke mal," jelas Fia.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan mengumumkan 60 pusat perbelanjaan siap membuka operasional mulai 5 Juni,dan empat mal lainnya pada 8 Juni mendatang.
Menurut dia, ada sejumlah penyesuaian operasional mal di tengah pandemi virus corona atau new normal. Salah satunya, soal jam operasional.
Di tengah new normal, operasional mal akan dipotong dari sebelumnya 12 jam, yakni dari 10.00-22.00 WIB menjadi 11.00-20.00 WIB atau tinggal 9 jam saja. Namun, jam buka ini tetap menyesuaikan kesiapan masing-masing mal. Dengan kata lain, sifatnya tidak seragam untuk seluruh mal.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.