Trik Amankan THR di Tengah Pandemi Corona
18 Mei 2020, 09:00:02 Dilihat: 345x

Jakarta -- Ketupat, opor, kue nastar dan tidak lupa Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi amunisi tambahan saat hari raya Idul Fitri. Tak hanya pekerja yang menanti, bocah-bocah pun menantikan momentum salam tempel sembari memakai baju baru.
Sayangnya, tahun ini lebaran akan terasa berbeda dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, lebaran dirayakan di tengah pandemi corona. Absennya bising petasan hingga undangan open house sanak saudara berpotensi mewarnai lebaran tahun ini.
Tak semua orang pun bisa merayakan lebaran dengan nyaman. Pasalnya, ada di antara mereka yang kurang beruntung tidak mendapatkan THR dari kantornya karena tempat kerja mereka sedang kesulitan keuangan.
Meskipun demikian, ada juga yang masih bisa mencicipi nikmatnya THR di tengah lemahnya roda perekonomian. THR bak menjadi oase di tengah padang pasir.
Tapi, Perencana Keuangan Aidil Akbar Madjid mengingatkan untuk tak menghambur-hamburkan THR tahun ini. Bisa saja, THR tahun ini malah menjadi pahlawan penyelamat di kemudian hari.
Aidil mengungkap kebiasaan membelanjakan uang THR tanpa pikir dua kali bisa jadi keputusan yang membawa sesal di kemudian hari. Pasalnya, saat ini pendapatan berpotensi tak stabil sementara kebutuhan terus jalan. Ia menyarankan pekerja untuk tak menghabiskan THR sekaligus.
Dia menambahkan, dana THR juga dapat digunakan untuk subsidi silang biaya rutin yang meningkat seperti iuran peserta BPJS Kesehatan yang ditetapkan naik pada Juli mendatang. Atau, untuk membiayai membengkaknya tagihan listrik dan internet selama periode kerja dari rumah (WFH) yang belum diketahui kapan akan berakhir.
"Justru dengan adanya uang lebih seperti THR jangan dihambur-hamburkan, disimpan karena kita belum tahu kondisi ke depan seperti apa," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/5).
Sarannya, tabung sekitar 60 persen hingga 70 persen dari THR. Meski terbilang banyak, namun sebetulnya penghematan tak sulit dilakukan mengingat rata-rata pengeluaran yang hadir di tengah lebaran yang terjadi saat virus corona telah tereliminasi dengan sendirinya.
Dia mencontohkan mudik yang dilarang pemerintah. Tradisi tahunan tersebut merupakan pos pengeluaran pertama dan terbesar yang dapat diselamatkan.
Dalam hitungannya, mudik berkontribusi hingga 70 persen dari pengeluaran THR. Nah, uang tiket transportasi mudik kini dapat mengendap dalam rekening bank.
Pengeluaran lainnya yang mungkin dianggap sepele seperti biaya salon, belanja pakaian Lebaran, hingga sendal/sepatu dapat menjadi pos yang dihemat. Maklum, lebaran kali ini kemungkinan hanya bisa dirayakan di rumah dulu.
"Silahturahmi lewat video bisa lah diakali dengan baju lama yang masih bagus, engga perlu beli baju lagi," ucap Aidil.
Sementara untuk pengeluaran yang wajib hukumnya seperti pembayaran zakat serta kiriman kepada orang tua dan keluarga dapat dimanfaatkan dari 30 persen THR yang telah disisihkan. Namun, tentu sesuaikan dengan keperluan masing-masing, pengeluaran dapat diperbesar asal tak lantas kecolongan.
Pos lainnya yang dapat dihemat yaitu konsumsi. Jika Lebaran sebelumnya kerap digunakan untuk makan di restoran mahal atau untuk biaya open house, kini konsumsi dapat direm dengan masak seadanya di rumah.
Jika masih ada dana lebih, ia menyarankan untuk menyantunkan kepada orang terdekat yang paling membutuhkan seperti petugas kebersihan atau satpam kompleks yang kemungkinan tak mendapatkan THR. Manfaatnya, kata dia, bisa jauh lebih besar dibanding digunakan untuk belanja keperluan tak mendesak.
"Yang paling penting adalah kalau tidak ada keperluan mengeluarkan uang disarankan jangan, kalau bisa simpan semuanya," pesannya.
Sejalan, Perencana Keuangan Finansial Consulting Eko Endarto menyebut idealnya saat ini menyimpan dana darurat sebesar 3-6 bulan gaji terutama pada saat pendapatan tengah tak stabil seperti saat ini.
Terlebih ketika menerima penghasilan lebih seperti THR, dana tersebut harus dimaksimalkan terutama bagi mereka yang tak menerima THR secara penuh.
Eko menyebut, prinsipnya sama, tekan pengeluaran sebesar mungkin untuk ditabung bagi mereka yang mengalami pemotongan THR.
Di tengah pandemi virus corona, ia tak menyarankan untuk membelanjakan uang THR di pasar keuangan meski pada saat normal menabung saham dianjurkan. Namun, untuk mereka yang memiliki dana mencukupi dan ingin mengalihkan uang tunai ke pasar keuangan, ia menyarankan untuk memilih deposito jangka pendek atau reksadana.
"Kalau tidak punya dana cadangan sebaiknya jangan ke saham dulu, simpan ke deposito jangka pendek untuk jaga-jaga. Kecuali kalau ada dana cadangan, bisa reksadana saham," katanya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.