Tip Cegah Kantong Bolong Karena Tagihan Pulsa dan Listrik WFH
20 April 2020, 09:00:01 Dilihat: 338x

Jakarta -- Pandemi virus corona membuat seluruh masyarakat harus mengunci diri di rumah. Aktivitas pun dibatasi dan semua dilakukan di rumah. Dari bekerja hingga belajar.
Generasi milenial yang sebagian besar menghabiskan waktu di luar untuk bersosialisasi mulai garuk kepala . Pembatasan sosial membuat generasi ini harus menyesuaikan diri.
Tak hanya kebiasaan, mereka pun harus menyesuaikan isi kantong agar tak bolong usai pembatasan sosial. Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Lusiana Darmawan menyebut para millennial bisa saja terbebani dengan pengeluaran yang tak terduga, seperti membengkaknya biaya pulsa dan tagihan listrik anak kosan.
Maklum, para pekerja kini dituntut untuk selalu sigap di depan laptop mengikuti kegiatan kantor lewat video conference.
Lusi bilang, tuntutan bekerja dari rumah pun mengharuskan para pekerja untuk pintar-pintar menyisihkan pendapatan untuk menambal pengeluaran tak terduga jika tak mau tekor.
Namun, Lusy menegaskan tidak perlu panik. Pasalnya, prinsip dalam mengatur keuangan saat bekerja dari rumah sebetulnya tak rumit. Apalagi, untuk mereka yang sudah memulai WFH lebih dari sebulan.
"Kalau sudah jalan sebulan WFH-nya, seharusnya sudah kelihatan pattern (pola) pengeluaran dan belanja selama berada di rumah," katanya pada Jumat (17/4).
Menurutnya, dengan pola yang sudah diketahui dari bulan sebelumnya, pos pengeluaran lain yang menganggur dapat dimanfaatkan. Misalnya, ongkos transportasi yang kini tak lagi terpakai dapat disubsidi silang untuk kebutuhan pulsa yang membengkak.
Sementara, bagi mereka yang baru memulai bekerja dari rumah dan belum mengetahui pola pengeluaran baru disarankan untuk melakukan audit mandiri. Catatlah seluruh pengeluaran dan pisahkan antara pengeluaran yang tak dapat dihemat seperti uang makan dan uang sewa kos untuk yang tinggal sendiri.
Sisanya, biaya rutin seperti biaya salon, hiburan, dan membership yang tak terpakai dapat disetop untuk sementara waktu. Trik lain yang dapat dipraktekkan, kata Lusy, adalah dengan rajin mencari tahu promo dari operator masing-masing yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, laju pulsa dapat ditekan.
Untuk penggunaan listrik, jika pelanggan daya 450 VA dan 900 VA, insentif pemerintah dapat dimanfaatkan selama 3 bulan ke depan. Lebih lanjut, ia juga mengingatkan para millennial untuk disiplin mengikuti pola pengeluaran yang telah ditetapkan sebab belum diketahui sampai kapan WFH akan diterapkan.
Jika tidak, bisa jadi tabungan yang menjadi korbannya. Kuncinya, ialah mengetahui kondisi keuangan, lakukan penyesuaian, dan utamakan pengeluaran wajib.
"Setelah audit, totalkan sebenarnya pengeluaran ekstra ini bisa disubsidi silang dari pos yang mana. Buat anggaran versi WFH," pesan Lusy.
Anda juga disarankan untuk lebih kreatif demi menekan laju pengeluaran, anggaran investasi diri seperti mengikuti kelas pengembangan diri kini dapat dilakukan via online, carilah yang tak mencekik dompet alias gratis.
Perencana Keuangan Safir Senduk menyebut dengan perubahan drastis yang terjadi saat ini, agar dompet tak jebol, disarankan untuk mengencangkan tali pinggang.
Kata dia, secara persentase, anggarkan 50 persen dari pendapatan untuk biaya hidup yang tak bisa diganggu gugat. Artinya, jika pendapatan Anda per bulan sebesar Rp4,2 juta, maka anggarkan Rp2,1 juta untuk kebutuhan dasar seperti makan minum, tagihan listrik dan air, biaya pulsa, dan suplemen kesehatan.
Sisanya bisa diutak-atik dengan prinsip mengutamakan kebutuhan penting seperti pembayaran asuransi dan cicilan bulanan. Kata Safir, idealnya 30 persen dari anggaran tersebut digunakan untuk cicilan atau biaya tempat tinggal sementara sisanya dapat dipakai untuk tabungan dan dana darurat.
Sedangkan untuk cicilan, Safir bilang ini ialah saat yang tepat untuk meminta keringanan cicilan untuk sementara waktu. Berkurangnya pengeluaran rutin dapat memberi ruang keleluasaan untuk menata ulang anggaran bulanan yang baru.
"Bisa nego, minta disetop dulu. Kalau tidak bisa, minta keringanan. Kalau membership yang tidak mendesak bisa disetop dulu," kata dia.
Rem Keinginan
Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning Mohammad Andoko menyebut ini adalah saatnya para millennial untuk mengerem keinginan dan berfokus pada kebutuhan. Dengan meningkatnya biaya beban selama bekerja di rumah, millennial dituntut serba bisa demi menjaga kesehatan keuangan.
Penghematan, kata dia, dapat dilakukan di pos yang sama. Jika sebelumnya Anda sering jajan dan makan di luar, kini bisa mencoba masak sendiri untuk mengirit pengeluaran.
Biaya hiburan pun dapat dialihkan ke kegiatan yang dapat dilakukan di rumah. Hobi yang bisa dilakukan di rumah dapat menjadi pilihan. "Bisa dikompensasi dari pos yang sama," terang dia.
Bahkan, Andoko berucap, jika memiliki kemampuan atau skill tertentu yang dapat dipasarkan secara online, tambahan pendapatan bisa diraup.
"Apa lagi dengan tersedianya waktu luang sekarang, sangat bisa memasarkan skill yang ada secara online," papar Andoko.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.