Saham Bank Berseri-seri Usai Suku Bunga Acuan Dipangkas
26 Februari 2020, 09:00:03 Dilihat: 296x

Jakarta -- Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari 5 persen menjadi 4,75 persen pada pekan lalu. Kebijakan pelonggaran moneter ini bakal menyeret tingkat bunga di bank.
Menurut BI, keputusan menurunkan suku bunga acuan demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global, seiring dengan wabah penyebaran virus corona atau covid-19 dari China.
Sejumlah analis menilai kebijakan yang dikeluarkan bank sentral itu untuk merespons pengaruh wabah virus corona terhadap ekonomi. Tidak terkecuali pasar keuangan, termasuk sektor perbankan.
Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo memproyeksikan sektor perbankan akan berseri-seri merespons stimulus yang diberikan bank sentral. Maklum, stimulus itu berpotensi membuat mendorong permintaan kredit di masyarakat.
Karenanya, ia menyarankan investor untuk melirik saham-saham emiten perbankan. "Saham-saham pilihan untuk minggu ini, saya kira Bank Mandiri (BMRI). Kemudian BRI (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), dan Bank Negara Indonesia (BBNI) positif," jelasnya kepada CNNIndonesia.com pada Jumat (21/2).
Faktor penopang lainnya, kata Lucky, hasil Rapat Umum Pemilik Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang dilakukan pada 18 Februari hingga 20 Februari 2020 lalu memberikan hasil positif.
Tercatat, BRI membagikan dividen sebesar 60 persen dari laba bersih 2019 sebesar Rp34,4 triliun atau setara dengan Rp20,6 triliun. Angka ini naik sebesar 27,2 persen dari dividen yang dibagikan tahun lalu yang berada di kisaran Rp16,2 triliun.
Begitu pula dengan Bank Mandiri yang mengalokasikan 60 persen laba bersih perseroan untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen sebesar Rp16,49 triliun. Capaian ini naik dari hasil RUPS tahun sebelumnya yang membagikan dividen Rp11,2 triliun.
Sementara, BNI mengumumkan kesepakatan distribusi dividen sebesar 25 persen atau sebesar Rp3,85 triliun dari laba bersih perseroan pada 2019. Adapun, total laba bersih perusahaan plat merah itu adalah Rp15,38 triliun.
Melihat kondisi tersebut di atas, Lucky memperkirakan BBRI berpeluang melaju ke level Rp4.712 per saham, BMRI ke level Rp8.255 per lembar, dan BBNI ke level Rp8.124 per saham.
Sedangkan, untuk BBCA ia menargetkan harga sahamnya di kisaran Rp34.563 per lembarnya.
"RUPS minggu lalu sebagian besar hasil RUPS-nya mengalami perubahan komisaris dan direksi. Itu juga yang diharapkan dapat mendongkrak pasar," jelasnya.
Untuk diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir kembali melakukan bongkar-pasang jajaran Direksi dan Komisaris di lintas perusahaan BUMN.
Pada RUPS BRI pekan lalu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) ditunjuk sebagai Komisaris Utama BRI menggantikan Andrinof A Chaniago. Sementara mantan gubernur BI Agus Martowardojo diangkat sebagai Komisari Utama BNI menggantikan Ari Kuncoro.
Analis Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial merekomendasikan investor untuk fokus mengoleksi saham-saham sektor yang tak berkorelasi langsung dengan Negeri Tirai Bambu. Ia mencontohkan, saham sektor perbankan.
"(Rekomendasi) di sektor perbankan, karena fokusnya ke domestik yang tidak ada eksposnya ke China, seperti Bank Mandiri yang kebetulan dividen yield cukup tinggi," paparnya.
Untuk saham pilihannya, Janson membanderol harga target BMRI sebesar Rp8.500 per lembar. Sepanjang pergerakan pasar saham minggu lalu, BMRI berhasil mencetak pertumbuhan 0,96 persen meski terjadi pelemahan sebesar 1,25 persen pada penutupan Jumat (21/2).
Awas Saham Konsumer
Lucky juga menyarankan investor untuk menghindari saham-saham sektor konsumer untuk sementara waktu, setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan memungut cukai pada minuman berpemanis, minuman energi, karbonasi, termasuk teh dan kopi kemasan.
Sebab, bukan cuma soal minuman, cukai juga akan resmi dipungut dari plastik. Nah, minuman kemasan sendiri banyak dikemas dalam botol plastik.
"Sentimen ke konsumer negatif, sebagian besar hasil produksi dari makanan dan minuman dikemas dalam plastik," imbuh dia.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.